Kamis, 06 Desember 2012

"Terlalu Aktif di Jejaring Sosial Bikin Anda Lupa Diri"

Gesit Prayogi - Okezone
Rabu, 8 Agustus 2012 10:29 wib
detail berita
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
JAKARTA - Kecenderungan masyarakat menggunakan jejaring sosial untuk melakukan interaksi sosial bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, jejaring sosial dapat memperat komunikasi penggunannya. Kemudian di sisi lain, penggunaan yang berlebihan mengakibatkan seseorang kesulitan untuk mengenali pribadinya.

"Kami melihat saat ini banyak orang yang meninggalkan kehidupan nyata dan justru beralih ke kehidupan online. Hal ini tak terlepas dari rasa nyaman yang ditimbulkan ketika mereka mengakses situs jejaring sosial, dan rasa nyaman yang tidak bisa dirasakan bagi sebagian orang di kehidupan nyata. Alhasil mereka akhirnya mengalami kesulitan untuk mengenali kepribadiannya dan bingung akan jati dirinya," terang Ketua Umum Asosiasi Psikologi Cyber (APsiCI) Rahmat Ismail di bilangan Thamrin Jakarta (7/8/2012).

Bukan hanya itu saja, melalui penggunaan internet yang menyimpang, menimbulkan sejumlah permasalahan seperti cybercrime, cyberbullying dan cyberterroris. Namun sayangnya, permasalahan yang timbul dari perkembangan Teknologi Informasi dan Informatika (TIK), belum mendapatkan perhatian khusus dari psikologis. “Ada sejumlah kasus akibat akses internet yang tidak sehat, kita juga tidak asing lagi dengan seorang anak yang tiba-tiba menghilang setelah berhubungan dengan seseorang yang baru dikenalnya melalui jejaring sosial, dan kasus tersebut sudah terjadi berualang kali,” jelas Rahmat.

Oleh karena itu APsiCI membesut sebuah wadah formal bagi seluruh masyarakat yang bergerak dalam bidang psikologi cyber untuk saling berdiskusi dan memecahkan masalah yang ditimbulkan dari perkembangan TIK. “Kita semua membutuhkan sebuah gerakan untuk memberikan pendidikan mengenai internet sehat. Melalui asosiasi ini kami menyampaikan pendidikan tersebut dengan mengadakan seminar, menerbitkan jurnal dan sebagainya. Dengan demikian, masyarakat akan sedikit literate dan mampu mencegah dampak buruk yang ditimbulkan,” imbuhnya.

Sekadar informasi, menurut data Internetworldstatus per Desember 2011, pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang. Dengan angka tersebut Indonesia menempati posisi keempat di Asia sebagai negara pengguna internet terbanyak.

Sementara itu dari pantauan Okezone melalui Aworldoftweet, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara penyumbang kicauan di Twitter terbanyak secara global dengan mencatatkan 11,04 persen. Sementara posisi pertama diduduki Amerika Serikat diikuti Brazil di posisi kedua.

Tidak ada komentar:

Cari Blog Ini