RBT Belum Mati!
Senin, 29/10/2012 15:44 WIB

Ilustrasi (hasan/detikfoto) Jakarta - Penggiat bisnis konten premium pasti tak lupa dengan kejadian Black October di tahun 2011. Dimana saat itu regulator mengimbau operator dan content provider (CP) untuk melakukan unreg massal terhadap berbagai layanan konten premium demi meredam keluhan pencurian pulsa.
Kini sudah lebih dari setahun berselang. Bagaimana kondisi layanan konten yang sempat booming dan menjadi primadona tersebut?
Nyatanya, tak semua layanan konten premium -- yang di dalamnya terdapat berbagai layanan value added services (VAS) -- hancur lebur tak bersisa. Sebab, beberapa di antaranya masih survive sampai sekarang.
Salah satu yang selamat dari fenomena 'sapu bersih' Black October adalah ring back tone (RBT). Menurut Revie Sylviana Andriani Dewi - GM Content & Application XL Axiata, layanan RBT masih diminati pengguna ponsel Indonesia.
"Termasuk kepercayaan publik kepada penyedia layanan itu, masih ada! Hanya saja mediumnya kita kulik lagi apa yang baru," tukasnya, dalam acara peluncuran dua layanan VAS terbaru XL, RBT Status dan XpressMe, di Euphoria Lounge, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Contoh lain yang diutarakan Revie adalah saat band Noah -- eks Peterpan -- merilis album barunya ke pasaran. Saat itu, pengguna layanan RBT XL diklaim langsung melonjak sama seperti sebelum kejadian Black October menerpa.
"Ini memang harus diedukasi, pelan-pelan. Untuk kembali menarik kepercayaan pelanggan dan memancing animo mereka menggunakan layanan VAS," lanjut Revie.
Pun demikian, harus diakui bahwa pemasukan dari bisnis VAS, sebelum dan sesudah perintah unreg massal dari Kementerian Kominfo dilakukan, itu sangat berbeda.
Bisnis VAS XL sendiri sebelumnya tercatat menyumbang sekitar 7% dari total pendapatan perusahaan. Namun setelah kejadian Black October atau tepatnya pada kuartal kedua 2012, VAS cuma memberi kontribusi 3% dari pendapatan XL.
Memang, masih jomplang. Namun Xl mengaku tak patah arang untuk menelurkan inovasi baru di bisnis VAS dan terus mengedukasi pengguna. Termasuk untuk layanan RBT status dan XpressMe ini.
Dalam seminggu perilisan terbatasnya, RBT status telah sukses digunakan sekitar 20 ribu pengguna, sedangkan XpressMe telah menggaet 2.000 pengguna.
"Sampai akhir tahun 2012, kami menargetkan sekitar 500 ribu pengguna dari masing-masing layanan," Revie menandaskan.
Kini sudah lebih dari setahun berselang. Bagaimana kondisi layanan konten yang sempat booming dan menjadi primadona tersebut?
Nyatanya, tak semua layanan konten premium -- yang di dalamnya terdapat berbagai layanan value added services (VAS) -- hancur lebur tak bersisa. Sebab, beberapa di antaranya masih survive sampai sekarang.
Salah satu yang selamat dari fenomena 'sapu bersih' Black October adalah ring back tone (RBT). Menurut Revie Sylviana Andriani Dewi - GM Content & Application XL Axiata, layanan RBT masih diminati pengguna ponsel Indonesia.
"Termasuk kepercayaan publik kepada penyedia layanan itu, masih ada! Hanya saja mediumnya kita kulik lagi apa yang baru," tukasnya, dalam acara peluncuran dua layanan VAS terbaru XL, RBT Status dan XpressMe, di Euphoria Lounge, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Contoh lain yang diutarakan Revie adalah saat band Noah -- eks Peterpan -- merilis album barunya ke pasaran. Saat itu, pengguna layanan RBT XL diklaim langsung melonjak sama seperti sebelum kejadian Black October menerpa.
"Ini memang harus diedukasi, pelan-pelan. Untuk kembali menarik kepercayaan pelanggan dan memancing animo mereka menggunakan layanan VAS," lanjut Revie.
Pun demikian, harus diakui bahwa pemasukan dari bisnis VAS, sebelum dan sesudah perintah unreg massal dari Kementerian Kominfo dilakukan, itu sangat berbeda.
Bisnis VAS XL sendiri sebelumnya tercatat menyumbang sekitar 7% dari total pendapatan perusahaan. Namun setelah kejadian Black October atau tepatnya pada kuartal kedua 2012, VAS cuma memberi kontribusi 3% dari pendapatan XL.
Memang, masih jomplang. Namun Xl mengaku tak patah arang untuk menelurkan inovasi baru di bisnis VAS dan terus mengedukasi pengguna. Termasuk untuk layanan RBT status dan XpressMe ini.
Dalam seminggu perilisan terbatasnya, RBT status telah sukses digunakan sekitar 20 ribu pengguna, sedangkan XpressMe telah menggaet 2.000 pengguna.
"Sampai akhir tahun 2012, kami menargetkan sekitar 500 ribu pengguna dari masing-masing layanan," Revie menandaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar